PEMBAHASAN
1. Teori tentang asal mula kehidupan di bumi
Kita dapat mengetahui beberapa hipotesis asal mula kehidupan. Perlu di ketahui bahwa hipotesis yang di kemukakan para ahli tidak lepas dari penalaran seorang ilmuan dari zaman ke zaman. Berikut beberapa hipotesis atau teori tentang kehidupan di bumi.
a.
Teori Abiogenesis (Generatio Spontanea)
Teori abiogenesis ini di pelopori oleh ilmuan filsafat yunani yang bernama Aristoteles (384-322 SM). Teori ini pertama kali berkembang dan mempunyai pendapat bahwasannya makhluk hidup itu timbul dari benda mati. Pemikiran ini belum di tunjang dengan teknologi modern dan hanya cenderung dengan melihat fakta tanpa melalui pembuktian ilmiah. Contohnya para petani zaman dulu percaya bahwa jamur merang timbul secara tiba-tiba dari merang padi. Karena terbatasnya pengetahuan mereka tentang pertumbuhan dan perkembang biakan jamur. Kemudian, kecebong berasal dari lumpur, ulat berasal dari bangkai bahkan gandum dapat langsung menjadi tikus hanya dalam waktu satu malam.
b.
Teori Biogenesis
Sejalan dengan ilmu pengetahuan akhirnya orang berfikir secara lebih ilmiah. Para ilmuwan tidak percaya begitu saja terhadap teori tanpa pembuktian yang sifat nya ilmiah. Oleh sebab itu beberapa ilmuan berusaha membuktikan kebenaran teori abiogenesis yang sudah bertahan lama dan memunculkan pendapat baru.
1.
Francesco redi (1626-1697) membuktikan teori abiogenesis, redi melakukan percobaan secara ilmiah. Dia berhasil membuktikan bahwa makhluk hidup tidak timbul begitu saja dari benda yang tak hidup. Yang di lakukan oleh Redi percobaan nya cukup sederhana. Yaitu membuktikan bahwa ulat pada bangkai berasal dari telur lalat yang meletakan telur nya dengan sengaja. Redi membuat percobaan dengan memasukan daging kedalam dua buah toples; toples terbuka dan toples dengan penutup setelah beberapa hari di amati, muncul larva di daging dalam toples yang terbuka. Sementara daging di dalam toples yang tertutup bersih. Redi berkesimpulan bahwa belatung tersebut berasal dari lalat yang masuk dan bertelur disana. Selanjutnya Redi membuat percobaan baru dengan memodifikasi toples yang di gunakan dengan membuat tutup yang terbuat dari kain kassa hal ini di lakukan agar udara bisa masuk dan terjadi pembusukan daging. Tetapi lalat tidak dapat masuk sehingga tidak ada telur lalat dan tidak ada larva yang lahir. Redi mengemukakan pendapat bahwa makhluk hidup berasal dari telur atau comne vivum ex ovo.
2.
Teori Lazzaro Spallanzani (1729-1799), juga ahli biologi dari Italia membuktikan dengan eksperimen bahwa munculnya organisme berasal dari organisme lain yang hidup. Spallanzani melakukan pengujian dengan memanaskan air kaldu (rebusan daging) di dua tempat yang berbeda. Setelah di panaskan, masing-masing wadah di beri kondisi yang berbeda. Wadah yang pertama di beri penutup, sementara wadah yang kedua di biarkan terbuka. Setalah didiamkan beberapa hari, terlihat bahwa di wadah yang terbuka kondisi air menjadi keruh dan aroma nya busuk. Ini terjadi karena adanya aktifitas mikroorganisme yang berasal dari udara bebas. Di sisi lain kondisi air kaldu pada wadah yang tertutup tetap jernih.. Lazzaro Spalanzani membuktikan bahwa semua telur berasal dari makhluk hidup atau (omne ovum ex vivum).
3.
Teori Louis Pasteur (1822-1895), melanjutkan teori Spalanzani sekaligus mematahkan teori abiogenesis. Pasteur memodifikasi salah satu wadah yang di gunakan Spalanzani dengan wadah tabung berleher panjang. Leher panjang ini berguna sebagai indikator yang memberi tahukan bahwa masih ada hubungan antara tabung dan udara di luar (masih ada oksigen untuk mikroorganisme hidup). Setelah di panaskan dan diamkan beberapa hari ternyata air kaldu yang di tempat kan di tabung berleher panjang tetap jernih. Tetapi di bagian ujung lehernya muncul banyak debu dan kotoran. Sementara pada wadah yang terbuka mengandung mikroorganisme. Dari percobaan ini louis pasteur berhasil menyempurnakan percobaan spallanzani yaitu (omne vivum ex vivo) semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sekaligus mematahkan teori abiogenesis.
4.
Teori kimia (neoabiogenesis)
Oparin (1938), mengemukakan bahwa ada makhluk peralihan dari makhluk tak hidup ke makhluk hidup. Hipotesis ini berdasarkan penelitian ahli lain di bidang ilmu kimia. Kita mengetahui bahwa tubuh organisme 99% terdiri dari senyawa karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Seorang ahli kimia Harold Urey mengemukakan pendapat bahwa atmosfer bumi. Sewaktu-waktu mengandung banyak metana, amonia, hidrogen, dan air. Zat tersebut bergabung membentuk ikatan organik. Dimana kehidupan biasanya berlangsung. Kemudian seorang murid Urey bernama Stainly Miller berhasil membuat model alat laboratorium yang sederhana untuk membuktikan teori Urey kedalam alat itu ia masukan ikatan organik tersebut kemudian di buat loncatan listrik berteganggan tinggi. Setelah di analisis ternyata di peroleh zat organik berupa gula, purin, pymidin, asam amino, dan senyawa lainnya. Zat itu merupakan komponen ikatan DNA dan RNA yang biasanya membentuk virus. Eksperimen tersebut mengingatkan kita bahwa sinar matahari menyebabkan terjadinya muatan listrik di atmosfer. Bila muatan listrik besar akan menimbulkan loncatan listrik yang kita namakan oetir. Peristiwa petir terjadi jutaan kali setiap hari tentunya ikatan kimia organik tersebar di seluruh pelosok muka bumi. Para ahli kimia sepakat bahwa di alam selalu terdapat kecenderungan penggabungan berbagai senyawa, sehingga semakin kompleks molekulnya.
5.
Teori panspermia (kosmologi), pada abad 19 ilmuwan antariksa mengemukakan bahwa benih kehidupan bersumber dari kehidupan yang ada di luar angkasa. Teori ini berhipotesis bahwa organisme mikroskopis datang dari luar angkasa, kemudian berkembang dan berevolusi di bumi. Seperti kita ketahui bumi kita sering di hujani meteorit dari luar angkasa yang memungkinkan membawa benih makhluk hidup mikroskopis yang kemudian dapat berkembang dan berevulosi di muka bumi .
6.
Teori penciptaan, berdasarkan pada teori yang di kemukakan oleh para ilmuan tersebut ternyata mereka masih kebingungan dan masih berpikir keras untuk menelaah rahasia alam tersebut. Karena muncul sebuah pikiran “Kalau semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain, bagaimana caranya makhluk hidup pertama lahir?” akhirnya, beberapa ilmuwan memilih kembali pada teori pencipaan yang bersumber dari ajaran agama dan kitab-kitab yang di anut nya. Agama percaya bahwa alam semesta bersama isinya di ciptakan oleh tuhan. Teori penciptaan ini sulit di buktikan dengan akal manusia karena datang nya bukan dari hasil percobaan melainkan hasil telaah ilmu agama dan keyakinan.
Dalam QS: Al-Anbiya ayat 30 yang berbunyi :
اوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَا نَتَارَتْقًا فَفَتَقْنٰهٌمَا، وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَآءِ كُلَّ شَيْءٍحَيٍّ، اَفَلَايُؤْمِنُوْن
artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi kedua nya menyatu kemudian kami pisahkan antara keduanya dan kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air maka mengapa mereka tidak beriman?”.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa setiap sesuatu yang hidup terbuat dari air (sebagai komponen penting lainnya atau bahwa semua benda hidup berasal dari air). Dalam Al-Qur’an juga telah dijelaskan tentang proses penciptaan manusia dalam Qur’an surat Sad ayat 71 yang berbunyi :
اذْقَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٓئِكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌ بَشَرًا مِّنْ طِيْنٍ
Artinya : (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah”.
1.
Sejarah Perkembangan Makhluk Hidup
Menurut suatu teori, organisme sekarang yang beraneka ragam macamnya adalah hasil dari proses evolusi kehidupan. Teori tersebut menyebutkan bahwa organisme yang mula-mula ada di dunia berupa organisme bersel tunggal dan organisme ini berasal dari agresi molekul-molekul yang ada.
Yang menjadi persoalan kemudian adalah bagaimana mekanisme dasar sehingga organisme bersel tunggal tersebut sekarang berkembang menjadi organisme bersel banyak. Salah satunya adalah Biosfer, biosfer adalah sistem ekologis global di bumi dimana makhluk hidup tumbuh dan berkembang menyatu sebagai subsistem. Maka sebagai suatu subsistem organisme itu dibentuk oleh materi dan energi yang tersedia dalam biosfer pula. Dalam biosfer berlaku hukum Termodinamika I dan II, maka organisme itu akan mengalami perlakuan hukum tersebut.
Hukum Termodinamika I :
Di dalam biosfer tak ada energi yang hilang, jumlah energi itu tetap yang berubah hanya bentuknya.
Contohnya : Energi listrik berubah menjadi energi mekanik, energi mekanis berubah menjadi energi panas.
Hukum Termodinamika II :
Bila suatu sistem di biarkan berdiri sendiri l, maka sistem tersebut cenderung untuk mengalami penguraian ke arah yang paling tidak teratur.
Dalam tubuh organisme, energi akan mengalami sebagai sistem kalau dibiarkan begitu saja maka organisme akan cenderung ke arah kerusakan yang paling aparah. Tetapi sebaliknya organisme sebagai suatu sistem akan mempertahankan diri dengan adanya kemampuan pelestarian diri atau self perpetuation dan kemampuan ini adalah bagian dadi proses evaluasi.
2.
Teori Evolusi
Evolusi adalah proses perubahan yang terjadi secara perlahan dan terus menerus dalam waktu yang sangat panjang. Banyak ahli ilmu pengetahuan yang mencoba menjawab tentang terjadinya evolusi, dengan mengajukan teori-teorinya yaitu :
a. Teori Lamarck
Menurutnya evolusi dikarenakn adanya adaptasi yaitu sifat-sifat yang baru di dapat dari pengaruh lingkungan kemudian diteruskan kepada keturunannya. Seperti Jerapah yang sekarang berleher panjang dulunya itu berleher pendek, karena mereka suka memakan daun muda dan karena perubahan lingkungan yang mengakibatkan dedaunan muda yang berada di bawah habis maka ia selalu menjulurkan lehernya untuk meraih dedaunan yang diatas. Akibatnya leher jerapah lama kelamaan menjadi panjang.
b. Teori Darwin
Dalam bukunya yang berjudul "The Orgin of Species by Means of Natural Selection", dan dalam bukunya Darwin mengemukakan dua teori pokok, yaitu :
-Spesies yang sekarang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup di masa lampau.
-Evolusi terjadi melalui seleksi alam
Seperti pada contoh perubahan pajang leher jerapah disebabkan adalah seleksi alam. Maksudnya adalah hanya jerapah yang beleher panjang saja yang bertahan hidup, sedangkan jerapah yang berleher pendek musnah, mungkin karena tak kebagian makanan.
c. Teori weisman
Weisman melengkapi teori darwin dengan pertanyaan sebagai berikut: Evolusi merupakan masalah genetika, yaitu menyangkut masalah bagaimana diwariskannya gen-gen melalui sel-sel kelamin. Sel-sel tubuh tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor genetika.
d. Teori De Vries
Teorinya adalah bahwa perubahan-perubahan pada evolusi itu di sebabkan oleh adanya mutasi dari gen. Mutasi adalah perubahan sempurna yang timbul gen yang mengakibatkan perubahan sifat pada keturunannya. Adanya perubahan-perubahan yang terus menerus secara perlahan dari makhluk hidup di muka bumi ini, baik pada kesempurnaan susunan tubuhnya maupun keaneka ragaman kehidupan nya. Adanya evolusi, selain dapat diketahui melalui penelitian fosil juga dapat diketahui melalui membandingkan kesempurnaan susunan tubuhnya, jika ingin mengetahui secara lebih rinci maka kita perlu mengetahui sejarah kehidupan di bumi bedasarkan penemuan fosil. Yang di bagi dalam beberapa zaman seperti :
1. Zaman Azoikum, yaitu zaman sebelum ada kehidupan kurang lebih 5 ribu juta tahun lalu.
2. Zaman Archozaikum ( zaman purba), yaitu pada zaman ini kondisi bumi cukup dingin, sudah terbentuk benua, samudra,sungai, gunung. Kurang lebih 2 sampai 3,5 ribu juta tahun lalu.
3. Zaman proterozoikum, yaitu zaman hidupnya binatang bersel satu atau protozoa kurang-lebih 1.000 juta tahun yang lalu
4. Zaman paleozoikum ( zaman primer ), kurang lebih 200-600 juta tahun yang lalu. Binatang yang hidup pada zaman ini adalah : Binatang laut tak bertulang belakang, ikan, tumbuhan ,daratan, ampibi, insekta, reptil, hutan lebat dan reptil besar.
5. Zaman Mezozoikum (zaman sekunder) kurang lebih 230 -135 tahun yang lalu, dan terbagi menjadi tiga masa, yaitu : Trias dimana terdapat reptil besar seperti dinosaurus. Yuras, muali ada burung dan binatang menyusui ( mamalia) . Kreta, muali musnahnya dinosaurus dan berkembangnya angiosperma.
6. Zaman Knozonikum atau Nezoikum (zaman baru ) kurang-lebih sekitar 70 juta tahun lalu sampai sekarang. Dan terbagi menjadi dua masa yaitu: Teritier (70-10 juta tahun yang lalu) yang terdapat perkembangan binatang menyusui sampai adanya hutan, buah-buahan dan kera. Dan yang kedua adalah masa Kuarter yaitu 60 juta tahun lalu sampai sekarang yang terbagi juga dalam dua zaman yaitu pada zaman Pleistosen atau Deluvium dimana hidup manusia purba dan zaman Holocen atau Aluviym, di mana hidup beranek makhluk hidup seperti saat sekarang ini.
4. Perbedaan Mahluk Hidup dan Benda Mati
Makhluk hidup merupakan suatu subtansi zat yang dapat menjalankan proses kehidupan dan mempunyai sifat-sifat umum yang dapat dipakai untuk membedakan antara makhluk hidup dengan benda mati, adalah :
a. Bentuk dan ukuran
Makhluk hidup mempunyai bentuk dan ukuran tertentu sedangkan benda mati tidak.
Contoh : Batu ada yang sebesar gunung ada juga yang sekecil butiran pasir, sedangkan manusia misalnya bentuk dan ukurannya tertentu.
b. Bergerak
Makhluk hidup dapat bergerak, Baik pindah tempat maupun pergerakan dari bagian-bagian tubuhnya sebagai contoh : kuda dapat berlari, burung dapat terbang, ikan dapat berenang, daun "mimosa pudica" dapat membuka dan menutup stomata.
c. Metabolisme
Pada makhluk hidup terjadi pengambilan dan pengunaan makanan, yang meliputi :
-Nutrisi yaitu pengambilan zat-zat makanan dam sumber energi lain dari lingkungannya.
-Respirasi yaitu menguraikan zat-zat nutrisi.
-Sintetis yaitu pembuatan zat-zat baru.
-Ekskresi yaitu pengeluaran zat-zat yang tidak di perlukan tubuh.
d. Reproduksi
Pada makhluk hidup terdapat kemampuan untuk membuat jenisnya menjadi banyak (perkembangan biak), yang artinya mempunyai fungsi mempertahankan jenisnya .sedangkan pada benda mati tidak.
e. Peka terhadap rangsangan
Makhluk hidup mampu memberikan tanggapan terhadap rangsangan yang di terimanya. Sebagai contoh : ketika ada cahaya yang sangat menyilaukan mata maka makhluk hidup itu mempunyai tanggapan seperti dipejamkannya mata.