Assalamualiakum kawan-kawan yang
berbahagia. Kemaren kita telah belajar tentang Kalam, dan sekarang kita
lanjutkan ke materi Pembagian Kalam. Setelah kita tahu apa itu kalam? Kemudian
kita lanjut ke pembagian kalam. Ok kawan, pastinya kepo kan..... langsung aja
simak materi berikut....
Pembagian Kalam
Ulama Nahwu membagi kalam menjadi
tiga macam yaitu kalam thalab, kalam khabar, dan kalam Insya’.
1.
Kalam Thalab (كلام الطلب)
هُوَ مَا يَتَأَخَّرُ وُجُوْدُ مَعْنَاهُ عَنْ وُجُوْدُ لَفْظِهِ
“Kalam yang
wujudnya makna mendahului wujudnya lafazh”
Kalam Thalab
kemudian dibagi menjadi tiga :
a.
Thalab Amar (طلب الأمر)
هُوَ طَلَبُ الْأَعْلَى اِلَى الْأَدْنَى
“permintaan (perintah) dari orang (dzat) yang
derajatnya tinggi kepada orang yang derajatnya berada di bawahnya”
Seperti
perintah Alloh SWT kepada hambaNya أَقِيْمُوا
الصَّلَوةَ (dirikanlah oleh kalian shalat)
b.
Thalab Du’a (طلب الدعاء)
هُوَ طَلَبُ الْأَدْنَى اِلَى الْأَعْلَى
“permintaan dari orang yang derajatnya renah kepada
orang (dzat) yang derajatnya tinggi”
Seperti permintaan (do’a) manusia kepada Alloh SWT اللّهمَّ اهْدِنِي فِيْمِنْ هَدَيْتَ
“Ya Alloh, berikanlah aku petunjuk sebagaimana
mereka yang telah Engkau beri petunjuk.”
c.
Thalab Iltimas (طلب الالتماس)
هُوَ طَلَبُ الْأَدْنَى اِلَى الْأَدْنَى
“Permintaan seseorang kepada orang lain yang setara
derajatnya.”
Seperti kalimat أَسْقِنِي
مَاءً (saya minta air kepadamu).
2.
Kalam Khabar (كلام الخبر)
هُوَ مَا يَحْتَمِلُ الصِّدْقَ وَالْكِذْبَ لِذَاتِهِ
“ kalam yang mengandung kebenaran
atau kebohongan”
Benar atau bohong, tergantung pada
mutakallim. Apakah dia jujur atau berbohong saat mengatakannya.
Contoh kalam khobar yang mengandung
kebenaran seperti sabda Rosululloh SAW yang diriwayatkan oleh imam Muslim.
اِنَّ الْاِسْلاَمَ بَدَأَ غَرِيْباً وَسَيَعُوْدُ غَرِيْبًا
“Isalm datang dengan keadaan yang
asing dan akan kembali pula dalam keadaan asing”
3.
Kalam Insya’ (كلام الانشاء)
هُوَ مَا يُقَارِنُ وُجُوْدُ مَعْنَهُ عَنْ وُجُوْدِ لَفْظِهِ
“Kalam yang lafazh dan maknanya
jatuh bersamaan.”
Seperti ucapan seorang suami yang
mentalak istrinya: أَنْتِ طَالِقٌ yang asalnya أَنَا طَالِقٌ وَأَنْتِ مُطَلَّقَةُ (Saya orang yang mentalak, dan kamu wanita yang ditalak), maka pada saat
itu pula, seorang istri telah pisah dengan suaminya.
Sekian sobat ,,
materi tentang pembagian kalam. Ada yang mau ditanyakan? Atau masukan-masukan
atau kritikan-kritikan bahkan saran-saran, silahkan ditulis dikolom komentar ya
soobb
No comments:
Post a Comment