Saturday, December 16, 2017

Makalah Alif Mamdudah


Assalamualaikum,
Saya posting ini untuk membantu mahasiswa PBA belajar khususnya dan untuk semua yang membutuhkan
Heheh
Semoga bermanfaatt...




MAKALAH ALIF MAMDUDAH
(Kelompok 3)

Disusun guna memenuhi tugas :
Mata kuliah : IMLA’
Dosen Pengampu : Abdal Haqil Halimi, M.Pd.I
Kelas : 1  PBA B



Disusun oleh :
- Muhammad Refsiansyah (1717403070)
- Sukron Ibnu Rofiq (1717403091)
- Nurul Dewi Asriani (1717403073)
- Rizqika Anggiana (1717403080)
- Nina Herlina (1717403092)



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO
TAHUN 2017/2018


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ALIF MAMDUDAH” ini dengan tepat waktu tanpa halangan suatu apapun. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di hari akhir, Amin.
Ilmu shorof merupakan salah satu ilmu yang harus dipelajari dalam mendalami bahasa arab. Ilmu shorof atau morfologi ialah bagian terpenting dari ilmu tata bahasa yang membicarakan atau mempelajari seluk beluk bentuk kata. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk beluk bentuk kata.
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan lebih dalam apa yang disebut alif mamdudah tersebut secara lebih spesifik. Harapan kami semoga makalahini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.
Kami mohon maaf yang setulus -  tulusnya karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, kami yakin masih banyak  kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih atas segala perhatian pembaca.

Purwokerto,    September 2017


Kelompok 3



i
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................4
C. Tujuan........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Alif Mamdudah.............................................................5
B. Isim Mamdudah..............................................................................5
C. Pembagian Isim Mamdudah...........................................................6
D. Alamat I’rob....................................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................9
B. Saran................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................10









ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nahwu adalah kaidah – kaidah Bahasa Arab untuk mengetahui bentuk kata dan keadaan – keadaannya ketika masih satu kata (mufrod) atau ketika sudah tersusun (murokkab). Termasuk didalamnya adalah pembahasan SHOROF. Karena Ilmu Shorof  merupakan bagian dari Ilmu Nahwu, yang ditekankan kepada pembahasan bentuk kata dan keadaannya ketika mufrodnya.
Jadi secara garis besar, pembahasan Nahwu mencakup pembahasan tentang bentuk kata dan keadaannya ketika belum tersusun (mufrod), semisal bentuk Isim Fa’il mengikuti wazan  فاعل , Isim Tafdhil mengikuti wazan أفعل, berikut keadaan – keadaannya semisal cara mentatsniyahkan, menjamakkan, mentasghirkan, dll. Juga pembahasan keadaan kata ketika sudah tersusun (murokkab) semisal rofa’nya kalimat Isim ketika menjadi Fa’il, atau memuannatskan kalimat Fi’il jika sebelumnya menunjukkan muannats, dll.
Satu kata dalam Bahasa Arab disebut kalimah الكلمة  yaitu satu lafadz yang menunjukkan satu arti.
Kalimat atau susunan kata dalam Bahasa Arab disebut Murokkab (المُرَكَّب) . jika kalimat atau susunan kata tersebut telah sempurna atau dalam kaidah nahwunya telah memberi pengertian dengan suatu hukum “faidah baiknya diam” maka kalimat sempurna itu disebut kalam (ال كَلَام)  atau disebut jumlah (الجُمْلَة) .
Kalimah – kalimah dalam Bahasa Arab, diringkas menjadi tiga macam :
1. Kalimah Fi’il (الفِعْلُ) : Kata kerja
2. Kalimah Isim (الإسْمُ) : Kata benda
3. Kalimah Harf  (الحَرْفُ) : Kata tugas



3
Khusus untuk kalimah Fi’il bisa dimasukki قد, سوف, س , Amil Nashob ان  dan saudara – saudaranya, Amil Jazm, Ta’ Fa’il, Ta Ta’nits Sakinah, Nun Taukid, Ya’ Mukhotobah.
Khusus untuk Kalimah Isim, bisa dimasukki huruf Jar , AL, Tanwin, Nida’, Mudhof, Musnad. Khusus untuk kalimah Harf, terlepas dari suatu yang dikhususkan kepada Kalimah Fiil dan Kalimah Isim.
Dalam makalah ini akan membahas salah satu bab dari ilmu shorof  yang berkaitan dengan istilah, makna, asal – usul, pembagian dan pembentukan kata tentang Isim Mamdudah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang disebut Alif Mamdudah?
2. Bagaimana cara membedakan Alif Mamdudah dengan alif lainnya?
3. Bagaimana pembentukan Isim Mamdudah?
4. Bagaimana pembagian Isim Mamdudah?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Alif Mamdudah
2. Mengetahui cara membedakan Alif mamdudah dengan Alif yang lainnya
3. Mengetahui Pembentukan Isim Mamdudah
4. Mengetahui pembagian Isim Mamdudah







4
BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Alif Mamdudah
كل الف فبلها الف فتقلب هى همزة
Alif Mamdudah adalah setiap alif yang sebelumnya ada alif, kemudian alif yang kedua diganti dengan hamzah (karena bergandengnya 2 alif dalam satu kalimat)
Contoh:
اشياء   yang aslinya adalah اشياا

B. Alif mamdudah terdapat dalam isim mamdudah
الا سم الممدود هو اسم معرب, اخره همزة قبلها الف زاءدة
Isim mamdudah adalah isim yang menerima i’rab akhirnya adalah hamzah dan sebelum hamzah adalah alif tambahan.
Contoh :ء السماء .... الصحرا

*) Dan jika huruf sebelum akhir bukan alif ziadah (tambahan) maka tidak disebut isim mamdudah.
Contoh : lafadz  الماء dan lafadz الداء   maka alif ini bukan alif tambahan melainkan alif pengganti. Aslinya موء dan دوء

Dengan menunjukkan dari dua lafadz tersebut ketika dijamakkan menjadi المواء dan ادواء



5
*) Adakalanya menjadi tambahan untuk memuanaskan isimnya.
Contoh : حسناء وحمراء sebenarnya berasal dari الحسن و الحمرة
Juga adakalanya menjadi tambahan karena ilhaq.
Contoh : حرباء و قو باء

*) Hamzah isim mamdudah (alif tanis mamdudah) ada kalanya wujud asli seperti lafadz  قراء   dan وضاء karena keduanya berasal dari قراء  dan وضؤ
Dan adakalanya menjadi ganti wawu atau ya. Untuk menjadi ganti ganti dari wawu contohnya lafadz سماء dan عداء asli dari kedua lafadz tersebut adalah سماو (samawun) dan عداو  (‘adawun) karena keduanya berasal dari kata سما – يسمو dan عدا – يعدو

Yang menjadi ganti ya contohnya lafadz بناء و مشاء yang aslinya بناى و مشاى berasal dari kata بنى – يينى و مشى يمشى .

C. Isim mamdud terbagi menjadi dua, yaitu qiyasi dan sama’i.
1.) Isim mamdud qiyasi
Isim mamdud qiyasi yang berada ditujuh macam isim mu’tal akhir. Yaitu:
a.) Masdarnya fi’il mazid yang huruf pertamanya berupa hamzah.
 Seperti: ( ارتاءى ارتئاء), (اصتقصى استكصاء)    (اتى ايتاء), ( اعطى اعطاء), (انجلى انجلاء),
( ارعواى ارعواء),

b.) Lafal yang menunjukkan pada suara, yaitu dari masdar yang mengikuti wazan
 (فعل يفعل)  seperti   (رغا البعير يرغو رغاء)  dan ةُ تَثْ غُوْ ثُغاَءٌ)    (تَغَتِ الشا




6
c.) Masdar yang mengikuti wazan (فَعاَلٌ)  seperti (وَالَى وِلاَءً), (عَادَى عِدَاءً), (مَارَى مِرَاءً),
(رَاَءَى رِىاءَءً), (نَادَى نِدَاءً)
d.) Isim yang mempunyai 4 huruf dijama’kan dengan mengikuti wazan (اَفْعِلَةٌ ) seperti:
- كِسَاءٌ  yang jama’nya adalah أَكْسِيَةٌ
رِدَءٌ yang jama’nya adalah أَرْدِيَةٌ
e.) Masdar yang dibuat mengikuti wazan تَفْعَالٌ  atau  تِفْعَالٌ  seperti عَدَا يَعْدُو تِعْدَاءً , مَشَى يَمْشِي تِمْشَاءً
f.) Sifat yang dibuat dengan mengikuti wazan (فَعَّالٌ) atau  (مِفْعَالٌ) untuk mubalaghah, seperti عَدَّءٌ dan مِفْطَاءٌ
g.) Mu’annatsnya (أَفْعَل)  untuk selain tafdil, baik shahih akhir, seperti :
أَحْمَرُ  menjadi  حَمْرَءُ ,أَعْرَجُ    menjadi  عَرْجَاعُ , أَنْجَال  menjadi نَجْلَاءُ
Atau mu’tal akhir seperti :
- أَحْوَى  menjadi حَوَّاءُ
- أَعْمَى menjadi  عَمْيَاءُ
- أَلْمَى  menjadi  لَمْيَاءُ

2.) Isim Mamdud Sama’i
Isim Mamdud Sama’i adalah Isim Mamdud selain ketujuh tempat diatas, yaitu dari Isim yang telah datang berupa Isim Mamdud, sehingga lafal itu dijaga dan tidak boleh diqiyaskan, seperti فَتَاءُ, سَنَاءُ, غَنَاءُ, ثَرَاءُ

D. Alamat I’rab Isim Mamdud
Isim Mamdud ketika tingkah rofa’, nashob, atau jer itu jelas tandanya. Ketika rofa’ dan jer, seperti contoh نزل الماء من السماء
Contoh ketika nashob : الماءَ رأيتُ

7
Adapun cara mentatsniyahkan Isim Mamdud adalah dengan mentatsniyahkan dengan wawu pada hamzah yang berfaedah لتاءنيث .
Seperti contoh : صحراوَانِ – صحراء
Kemudian mentatsniyahkan dengan wawu atau masih utuh hamzah pada hamzah berfaedah للإلحاق atau contoh عن الياء أوواوومنقلب .
Seperti contoh : علبوَانِ / عِلبئَانِ, حيوَانِ / حيَائَانِ حيَاء, كساء/كِسوَانِ
Apabila hamzah أصلية   maka mentatsniyahkan masih utuh tidak perlu menukar hamzahnya. Seperti contoh : ضِيَاء – ضِيَائَانِ
Adapun cara menjamakkan Isim Mamdud adalah mengganti hamzahnya dengan wawu pada hamzah berfaedah لتأنيث .
Seperti contoh : ورقؤوْنَ  ورقاَء
Menambahkan wawu dan masih tetap hamzahnya pada hamzah seperti contoh : وضؤُنَ  وضاء
Boleh dua wajah yaitu menetapkan hamzahnya atau menggantinya dengan wawu pada hamzah berfaedah للإ لحاق  atau منفلبعن الياء أوالواوو .
Seperti contoh : علباوُوْنَ/علباؤُوْنَ – علباء, حياوُوْنَ/حياؤُوْنَ – حياء, كسوُونَ/كسوُونَ – كساء

Tanwinnya Isim Mamdud
Boleh memberi tanwin pada Isim mamdud hamzah أصلية dan hamzah yang berfaedah عن الياء أو الواوو منقلب .
Seperti contoh : ابتداءُ, بنَاءُ, سمَاءُ
Tidak boleh memberi tanwin pada hamzah yang berfaedah لتانيث dan لجمع . Seperti contoh : صحراءُ, شعراءُ



8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Alif Mamdudah adalah setiap alif yang sebelumnya ada alif, kemudian alif yang kedua diganti dengan hamzah (karena bergandengnya 2 alif dalam satu kalimat)
Contoh : اشياء  yang aslinya اشياا
Sedangkan Alif Mamdudah sendiri terdapat dalam Isim Mamdudah yaitu isim yang menerima i’rab akhirnya adalah hamzah dan sebelum hamzah adalah alif tambahan.
Contoh :ء السماء .... الصحرا
Isim Mamdudah terbagi menjadi 2, yaitu qiyasi dan sama’i. Dan alamat I’rab Isim Mamdud ketika tingkah rofa’, nashob, atau jer itu jelas tandanya.

B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh dalam pembuatan makalah ini. Kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami, demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi pembaca.







9
DAFTAR PUSTAKA


Al-ghalayni, Musthofa. 2007. Jami’ Al-Duruus Al-‘Arabiyah, Lebanon : Dar-al Kotob.
Ash Shonhaji, Muhammad bin Muhamad Dawuda.1999. Matan Al-Jurumiyah. Semarang, Al-Awaliyah.




















10




Komentari yaaa brooooo

1 comment:

  1. Jazakalaahu Khairan katsiran. Semoga bermanfaat.

    ReplyDelete

Urgensi Penerapan Pendidikan Moral Bagi Masa Depan Indonesia

 Urgensi Penerapan Pendidikan Moral Bagi Masa Depan Indonesia Oleh : Sukron Ibnu Rofiq Banyak kasus pelanggaran di Indonesia yang mencermink...