Saturday, February 22, 2020

Makalah Penilaian Berbasis Kelas

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian Berbasis Kelas
Dalam mengevaluasi terlebih dahulu diadakan penilaian, oleh karena penilaian merupakan salah satu bagian daripada kegiatan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar. Penilaian adalah kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.    salah satu bentuk penilaian yang telah dilakukan oleh guru dan dosen adalah bentuk penilaian berbasis kelas.
Penilaian Berbasis Kelas (PBK) adalah penilaian yang dilakukan oleh guru dalam rangka proses pembelajaran. PBK merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan ( standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian hasil belajar). Penilaian Berbasis Kelas merupakan prinsip, sasaran yang akurat dan konsisten tentang kompetensi atau hasil belajar siswa serta pernyataan yang jelas mengenai perkembangan dan kemajuan siswa. Maksudnya adalah hasil Penilaian Berbasis Kelas  dapat menggambarkan kompetensi, keterampilan dan kemajuan siswa selama dikelas.
Depdiknas (2002), menjelaskan bahwa Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan salah satu komponen dalam kurikulum berbasis kompetensi. PBK itu pada dasarnya merupakan kegiatan penilaian yang dilaksanakan secara terpadu dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dengan mengumpulkan kerja siswa (portofolio), hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis (paper and pen). Fokus penilaian diarahkan pada penguasaan kompetensi dan hasil belajar siswa sesuai dengan level pencapaian prestasi siswa.

B. Tujuan, Fungsi dan Prinsip Penilaian Berbasis Kelas
Adapun tujuan penilaian  kelas yaitu;
1. Mengetahui tingkat  pencapaian kompetensi siswa,
2. Mengukur pertumbuhan dan perkembangan belajar siswa,
3. Mendiagnosis kesulitan belajar  siswa.
4. Mengetahui hasil pembelajaran.
5. Mengetahui pencapaian kurikulum.
6. Memotivasi siswa untuk belajar.
7. Memotivasi guru  agar melakukan kegiatan   pengajaran  dengan lebih baik.
Adapun fungsi penilaian berbasis kelas secara umum adalah:
1. Mendorong dan memotivasi siswa untuk belajar.
2. Memantau ketercapaian standar  ketuntasan belajar minimum yang telah ditetapkan dan telah dicapai oleh siswa.
3. Sebagai pertanggung jawab public (Public Accontabilitiy)  kepada stake holder pendidikan (sekolah, guru, orang tua, siswa dan masyarakat.
4. Sebagai alat untuk mengendalikan   dan  menjamin  mutu kualitas  pembelajaran  yang dilaksanakan di sekolah oleh guru  maupun siswa.
5. Sebagai umpan balik  khususnya guru  maupun siswa.
6. Menemukan kesulitan belajar siswa.

Adapun Prinsip-prinsip penilaian berbasis kelas diantaranya adalah:
a. Valid 
PBK harus mengukur apa yang seharusnya diukur dengan menggunakan jenis tes yang terpercaya atau shahih. Artinya, adanya kesesuaian alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran pengukuran.
b. Mendidik 
PBK harus memberikan sumbangan positif pada pencapaian hasil belajar peserta didik.
c. Berorientasi pada kompetensi
PBK harus menilai pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi seperangakat pengetahuan, sikapa, keterampilan, dan nilai yang terefleksi dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
d. Adil dan Objektif
PBK harus mempertibangkan rasa keadilan dan objektifitas peserta didik, tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, latar belakang etnis, budaya, dan berbagai hal ynag memberikan konstribusi pada pelajaran.
e. Terbuka
PBK hendaknya dilakukan secara terbuka bagi berbagai kalangan, sehingga keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan, tanpa ada rekayasa atau sembunyi-sembunyi yang dapat merugikan semua pihak.
f. Berkesinambungan 
PBK harus dilakukan secara terus-menerus atau berkesinambungan dari waktu ke waktu, untuk mengetahui secara menyeluruh perkembangan peserta didik, sehingga kegiatan dan unjuk kerja peserta didik dapat dipantau melalui penilaian.
g. Menyeluruh 
PBK harus dilakukan secara menyeluruh, yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik serta berdasarkan pada strategi dan prosedur penilaian dengan berbagai bukti hasil belajar peserta didik yang dapat dipertanggung jawabkan kepada semua pihak.
h. Bermakna 
PBK diharapkan mempunyai makna yang signifikan bagi semua pihak. Untuk itu, maka PBK hendaknya mudah dipahami dan dapat ditindaklanjuti oleh pihak- pihak yang berkepentingan

C. Strategi Penilaian Berbasisi Kelas
1. Menyusun rencana evaluasi hasil belajar 
Sebelum evaluasi hasil belajar dilaksanakan, harus disusun terlebih dahulu perencanaanya secara baik dan matang. Perencanaan evaluasi hasil belajar itu umumnya oleh Sudijono mencakup enam jenis kegiatan, yakni
(a) Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi
(b) Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi
(c) memilih dan menentukantekhnik yang akan dipergunakan didalam pelaksanaan evaluasi
(d) menyuun alat-alat pengukuran dan penilaiana hasil belajar peserta didik
(e) menentukan tolak ukur norma atau kriteria  yang akan  dijadikan pegangan atau patokan dalam memberikan  interpretasi terhadap data hasil evaluasi
(f) menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri (kapan dan seberapa kali evaluasi hasil belajar itu akan dilaksanakan).

2. Menghimpun data 
Dalam evaluasi hasil belajar, wujud data dari kegiatan menghimpun data adalah melaksanakan pengukuran, misalnya dengan menyelenggarakan tes hasil belajar (apabiloa evaluasi hasil belajar itu tidak menggunakan tekhnik tes), atau melakukan pengamatan, wawancara atau angket dengan menggunakan instrument-instrument tertentu berupa rating scale,check list, interview guide, atau questionare ( apabila evaluasi hasil belajar menggunakan teknik non tes).
3. Melakukan verifikasi data
Data yang telah berhasil dihimpun, harus disaring lebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut. Proses penyaringan itu dikenal dengan istilah penelitian data atau verifikasi data. Verifikasi data dimaksudkan untuk memisahkan data yang “baik” (yaitu data yang dapat  memperjelaskan gambaran yang akan diperoleh mengenai diri individu atau kelompok individu yang sedang dievaluasi) dari data yang “ kurang baik” (yaitu data yang akan menguburkan gambaran yang akan diperoleh apabila data itu ikut serta diolah).
4. Mengolah dan menganalisis data 
Mengolah dan menganalisis hasil evaluasi dilakukan dengan maksud untuk memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun dalam kegiatan evaluasi. Untuk keperluan itu, maka data hasil evalusi perlu disususn dan diatur sedemikian rupa sehingga “dapat berbicara”. Dalam mengelola dan menganlisis data hasil evaluasi itu dapat dipergunakan teknis statistik dan atau tekhnik nonstatistik, tergantung kepada jenis data yang akan diolah atau dianalisis. Dengan analisis statistik misalnya, penyusunan atau pengaturan dan penyajian data lewat tabel-tabel,grafik, atau diagram, penghitungan perhitungan rata-rata, standar deviasi, pengukran korelasi, uji benda mean, atau uji benda frekuensi dan sebagian akan dapat menghasilkan iformasi-informasi yang lebih lengkap dan mata berharga.
5. Memberikan interperetasi dan menarik kesimpulan 
Memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi belajar pada hakekatnya adalah merupakan verbalisasi dari makna yang terkandung dalam data yamg telah mengalami pengolahan dan penganalisisan itu. Atas dasar interpretasi terhadap data hasil evaluasi  itu pada hakekatnya dapat dikemukakan kesimpulankesimpulan tertentu. Kesimpulan-kesimpulan hasil evaluasi itu sudah barang tentu harus mengacu kepada tujuan dilakukannya evaluasi itu.
6. Tindak lanjut hasil evaluasi
Bertitik tolak dari hasil evaluasi yang telah disusun, diatur, diolah, dianalisis, dan disimpulkan sehingga dapat diketahui apa makna yang terkandung didalamnya, maka pada akhirnya evaluator akan mengambil keputusan dan merumuskan kebijakan-kebijakan yang dipandang perlu sebagai tindak lanjut dari kegiatan hasil evaluasi tersebut. Harus senantiasa diingat bahwa setiap kegiatan evaluasi menuntut adaya tindak lanjut yang konkrit. Tanpa diikuti oleh tindak lanjut yang konkrit, maka pekerjaan hasil evaluasi itu hanya akan sampaik kepada pernyataan, yang menyatakan bahwa; “satu tahun, bahwa begini dan itu begitu”. Apabila hal seperti itu terjadi maka kegiatan evalusi itu sebemnarnya tidak banyak membawa manfaat bagi evaluator.



D. Bentuk-Bentuk dan Aspek Yang Dinilai dalam Penilaian Berbasis Kelas
Ada beberapa bentuk penilaian berbasis kelas, diantaranya:
a. Kuis
b. Pernyataannya lisan dikelas
c. Ulangan harian
d. Tugas individu
e. Tugas kelompok
f. Ulangan semester
g. Ulangan kenaikan kelas
h. Responsi atau ujian praktek
Adapun aspek-aspek yang dinilai adalah sebagai berikut:
a. Penilaian hasil kerja
Penilaian hasil kerja (product) merupakan penilaian kepada siswa dalam mengontrol proses dan manfaat dan memanfaatkan atau menggunakan bahan untuk menghasilkan sesuatu, kerja praktis, atau kualitas estetik dari suatu yang mereka produksi. Contohnya; kerja artistic (menggambar, melukis, kerajinan)
Hal-hal yang  akan dinilai dalam penelitian hasil kerja adalah Penilaian produk akan kemampuan siswa dalam :
1) Bereksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain
2) Memilih bahan-bahan yang tepat
3) Menggunakan alat, menunjukkan kreatif dan inovatif
4) Memilih bentuk dan gaya dalam karya seni
b. Penilaian tes tertulis (paper and pen)
Penilaian ini dilakukan secara tertulis dimana soal dan jawaban diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tertulis. Tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan lain sebagainya.
Sebelum membuat tes tertulis, beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penyusunannya benar-benar dapat mengambarkan atau mengukur penguasaan terhadap kompetensi. Diantaranya:
1) Harus dapat mengukur hasil belajar sesuai TIK  (tujuan intruksional khusus).
2) Butir-butir soal menjadi sampel dari populasi materi yang telah diberikan.
c. Penilaian sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap suatu objek, fenomena atau masalah. Penilaian ini dapat dilakukan dengan cara observasi perilaku, pertanyaan langsung, laporan pribadi, dan lain-lain.
d. Penilaian kinerja 
Penilaian kinerja merupakan proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka deskripsi verbal), analisis, informasi untuk membuat keputusan. Ciri-ciri penilaian kinerja : mengidentifikasi semua aspek yang penting, menulis semua kebutuhan yang ditunjukkan, mengusahakan kemampuan yang akan dinilai, dll. Contoh; model rating scale,model checklist, model rating scale gabungan.
e. Penilaian penugasan 
Yaitu penilaian yang medapatkan gambaran kemampuan menyeluruh/umum secara konseptual mengenai kemampuan siswa dalam menerapkan konsep dan pemahaman pelajaran tertentu, yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu : perencanaan, pengumpulan data, pengelolaan dan penyajian data.


f. Penilaian portofolio
Secara etimologis berasal dari bahasa  inggris  yang artinya document atau kumpulan surat-surat. Porfolio merupakan  kumpulan hasil karya siswa sebagai hasil belajarnya. Portofolio, selain sangat bermanfaat dalam memberikan informasi mengenai kemampuan dan pemahaman siswa serta memberikan gambaran mengenai sikap dan minat siswa terhadap pelajaran yang diberikan, juga dapat menunjukkan pencapaian atau peningkatan yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran. Ciri-cirinya :
1) Mengumpulkan data melalui karya siswa
2) Mengumpulkan dan menilai dilakukan terus menerus
3) Bisa memperlihatkan perkembangan siswa, dll

No comments:

Post a Comment

Urgensi Penerapan Pendidikan Moral Bagi Masa Depan Indonesia

 Urgensi Penerapan Pendidikan Moral Bagi Masa Depan Indonesia Oleh : Sukron Ibnu Rofiq Banyak kasus pelanggaran di Indonesia yang mencermink...