Saturday, February 22, 2020

Makalah Instrumen Evaluasi non Tes

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Instrumen Evaluasi Non Tes
Kata alat biasa juga disebut “instrument”  dalam kegiatan evaluasi, fungsi alat untuk memperoleh hasil yang lebih baik sesuai dengan kenyataan yang dievaluasi.
Dengan pengertian tersebut maka alat evaluasi diktakan baik apabila mampu mengevaluasi dengan hasil yang dievaluasi dengan hasil evaluator menggunakan cara atau teknik, dan oleh karena itu dikenal dengan teknik evaluasi. Ada dua teknik ealuasi yaitu teknn non tes dan teknik tes.
Menurut Wiyono dan Sunarni mengatakan bahawa Teknik non tes adalah teknik evaluasi yang menggunakan alat dan atau instrument non tes dalam mengumpulkan data, seperti observasi, wawancara, kuesioner, inventori, skala sikap, cek, dan sejenisnya.
Non tes biasanya dilakukan untuk mengukur hasil belajar yang berkenaan dengan soft skill, terutama yang berhubungan dengan apa yang dapat dibuat atau dikerjakan oleh peserta didik dari apa yang diketahui atau dipahaminya. Dengan kata lain, instrument ini berhubungan dengan penampilan yang dapat diamati dari pada pengetahuan dan proses mental lainnya yang tidak dapat diamati dengan Panca indera.
B. Macam-macam Instrumen Non Tes
1. Skala bertingkat (rating scale)
Skala menggambarkan sutu nilai yang berbentuk angka terhadap suatu hasil pertimbangan. Dengan maksud agar pencatatanya dapat obyektif maka penilaian terhadap penampilan atau penggambaran kepribadian seseorang disajikan dalam bentuk skala.
Contoh:
Kecenderungan orang terhadap progam bahasa Arab tertentu:

1 2 3 4 5
1: Sangat tidak setuju
2: Tidak setuju
3: Biasa
4: Suka
5: Sangat suka
2. Kuesioner (questioner)
Kuesioner juga sering dikenal sebagai angket. Pada dasarnya, kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner ini dapat diketahui tentang keadaan/ data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya dll.
a. Tentang macam kuesioner dapat ditinjau dari beberapa segi:
1. Kuesioner langsung, jika kuesioner tersebut dikirimkan dan diisi langsung oleh orang yang dimintai jawaban tentang dirinya.
2. Kuesioner tidak langsung, jika kuesioner yang dikirimkan dan diisi oleh bukan orang yang diminta keterangan tidak langsung biasanya digunakan untuk mencari informasi tentang bawahan, anak, tentangga, dsb.
b. Ditinjau dari segi cara menjawab
1. Kuesioner tertutup, kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih.
2. Kuesioner terbuka, kuesioner yang disusun sedemikian rupa sehingga para pengisi bebas mengemukakan pendapatnya.

3. Daftar cocok (chek list)
Yang dimaksud dengan daftar cocok adalah (chek list) adalah deretan pernyataan (yang biasanya singkat- singkat), dimana responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok () ditempat yang suah disediakan.
Contoh : Berilah tanda (v) pada kolom sesuai dengan pendapat anda
Pendapat
  Pertanyaan Penting     Biasa Tidak penting
1. Melihat pemandangan indah V
2. Mencari ilmu tiap hari V
3. Mendatangi pengajian V
4. Belajarbernyanyi qasidah v
Ada pendapat yang mengatakan bahwa sebenanya skala bertingkat dapat digolongkan kedalam daftar cocok karena dalam skala bertingkat, responden juga diminta untuk memberikan tanda cocok pada pilihan yang tepat.
4. Wawancara (interview)
Wawancara atau interview adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden ini tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan hanya diajukan oleh subjek evaluasi.
Ada dua jenis wawancara, yakni wawancara berstruktur dan wawancara bebas (tak berstruktur). Dalam wawancara berstruktur kemungkinan jawaban telah disiapkan sehingga siswa tinggal mengategorikannya kepada alternative jawaban yang telah dibuat.
Keuntungannya mudah diolah dan dianalisis untuk dibuat kesimpulan. Sedangkan pada wawancara bebas, jawaban tidak perlu disiapkan sehingga siswa bebas mengemukakan pendapatnya. Keuntungannya informasi lebih padat dan lengkap sekalipun kita harus bekerja keras dalam menganalisanya sebab jawabanya beraneka ragam. Hasil atau jawaban tidak bisa ditafsirkan langsung, tetapi perlu analisis dalm bentuk kategori dimensi- dimensi jawaban, sesuai dengan aspek yang diungkapkan.

5. Pengamatan (observation)
Pengamatan atau observasi  adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.
Ada 3 macam observasi :
a. Observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi dalam pada itu pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati .
b. Observasi sistematik, yaitu observasi dimana faktor- faktor yang diamati sudah didata secara sistematis dan sudah diatur menurut kategorinya.
c. Observasi eksperimenal, yaitu terjadi jika pengamat tidak berpartisipasi dalam kelompok. Dalam hal ini ia dapat mengendalikan unsur – unsur penting dalam situasi sedemikian rupa sehingga situasi itu dapat diatur sesuai dengan tujuan evaluasi.

6. Riwayat hidup
Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama masa kehidupannya. Dengan mempelajari riwayat hidup, maka subyek evaluasi akan dapat menarik suatu kesimpulan tentang kepribadian, kebiasaan, dan sikap dari obyek yang dinilai.

No comments:

Post a Comment

Urgensi Penerapan Pendidikan Moral Bagi Masa Depan Indonesia

 Urgensi Penerapan Pendidikan Moral Bagi Masa Depan Indonesia Oleh : Sukron Ibnu Rofiq Banyak kasus pelanggaran di Indonesia yang mencermink...