BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Qashr
Qashr adalah mengkhususkan sesuatu pada sesuatu yang lain dengan cara yang khusus.
B. Pembagian Qashr
1. Qashr haqiqi
Mengkhususkan sesuatu itu sesua dengan kenyataannya (tidak digantungkan pada hal lain).
Contoh :
لا كاتب في المدينة الا علي
“Tidak ada penulis di kota Madinah kecuali Ali”
لااله الا الله
"Tidak ada Tuhan selain Allah"
Qashr haqiqi terbagi menjadi 2 macam :
a. Menentukan maushuf hanya bagi sifat seperti lafadz :
ما زيد الا شاعر
"Tiada zaid kecuali hanya seorang penyair"
b. Menentukan sifat hanya bagi maushuf seperti lafadz :
ما أنا إلا برمثلكم
"Tidak ada aku ini kecuali manusia seperti kalian"
2. Qashr Idhafi
Qashr dengan menghubungkan pada hal tertetu atau meihat pada keadaan mukhatab
ما علي إلا قائم
"Tidak ada Ali kecuali hanya berdiri"
ما خليل إلا مسافر
"Khalil tidak lain adalah berpergian"
Qashr idhafi dibagi menjadi 3 macam :
a. Qashr Ifrad (قصرافراد)
Maksudnya adalah menyendirkan jika mukhattab meyakini bersama.
انما الله اله واحد
b. Qashr Qalb (قصر قلب)
Maksudnya membalikkan jika mukhattab itu meyakini sebaliknya
رزاعلى من اعتقاد ان المسافر خليل لا علي
c. Qashr Ta’yiin
Maksudnya adalah penentuan jika mukhattab meyakini sesuatu yang tidak tertentu
رذا علي من شك وتردد في ذلك
Setiap Qashr memiliki 2 taraf yaitu Maqsur dan Maqsur ‘alaih
Ada beberapa jalan bagi Qashr :
1. Nafi’ dan Istisna (النفس و الاستشناء) dan Maqsur ‘alaihnya terdapat setelah huruf Istisna
Contoh :
ان هذا الا ملك كريم
"Sesungguhnya ini adalah malaikat yang mulia"
ما شوقي الا شاعر
“Tidak ada syauqi selain penyair”
2. Innama (انما)dan Maqsur ‘alaihnya adalah lafadz yang wajib disebut Akhir
Contoh :
انما الفاهم علي
“Hanya Ali sajalah yang paham”
انما يخشى الله من عباده العلماء
“Hanya saja para Ulama lah hamba Allah yang takut kepadanya”
3. Juga Athaf dengan La(لا) , Bal (بل) , Lakin(لكن) .
Maqsur ‘alaihnya adalah lafadz yang bertolak belakang dengan lafadz yang jatuh setelah huruf La. Sedangkan apabila Athofnya dengan bal lakin, maka maqsur ‘alaihnya adalah lafadz yang jatuh setelahnya .
Contoh :
الارض متحركة لا ثابتة
"Bumi bergerak tidak diam"
4. Mendahulukan lafadz yang seharusnya di akhirkan, maka maqsur ‘alaikhnya adalah lafadz yang didahulukan.
Contoh :
اياك نعبد اياك نستعين
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah”
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Urgensi Penerapan Pendidikan Moral Bagi Masa Depan Indonesia
Urgensi Penerapan Pendidikan Moral Bagi Masa Depan Indonesia Oleh : Sukron Ibnu Rofiq Banyak kasus pelanggaran di Indonesia yang mencermink...
-
Assalamualaikum, Saya posting ini untuk membantu mahasiswa PBA belajar khususnya dan untuk semua yang membutuhkan Heheh Semoga bermanfaa...
-
PEMBAHASAN A. P engertian A mil N awasib Amil nawasib merupakan diantara amil yang masuk pada fi’il mudhore. Sesuai deng...
-
Makalah administrasi pendidikan Penyusunan jadwal pelajaran BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ilmu merupakan seluruh usaha sadar untuk ...
No comments:
Post a Comment