Saturday, February 22, 2020

Makalah INSTRUMEN EVALUASI BENTUK TES

PEMBAHASAN
A. Pengertian tes
Istilah tes berasal dari bahasa prancis yaitu ‘’testum’’ , berarti piring yang di gunakan untuk memilih logam mulia dari benda-benda lain,seperti pasir,batu, tanah, dan sebagainya. Dilihat dari jumlah peserta didik,tes dapat dibagi menjadi dua yaitu tes kelompok dan tes perorangan . Dilihat dari cara penyusunannya tes juga dapat di bgi menjd dua jenis, yaitu tes buatan guru dan tes standar. Di lihat dari bentuk jawaban peserta didik terdapat di bagi tiga jenis, yaitu tes tertulis, tes lisan , dan tes tindakan. Berdasarkan aspek pengetahuan dan keterampilan, maka tes dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tes kemampuan dan tes kecepatan.
Tes adalah suatu teknik atau cara dalam rangka melaksanakan kegiatan evalasi, yang di dalamnya terdapat berbagai item atau serangkin tugas yag harus dikerjakan atau  di jawab oleh anak didik ,kemudan pekejaanan jawaban itu menghasilkan nilai tentang perilaku anak didik tersbut.
B. Jenis Tes
Dilihat dari cara penyusunannya, tes dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
1. Tes Buatan Guru (teacher-made test)
Tes buatan guru adalah tes yang disusun sendiri oleh guru yang akan mempergunakan tes tersebut. Tes ini biasanya digunakan untuk ulangan harian, formatif, dan ulangan umum (sumatif). Tes buatan guru ini dimaksudkan untuk mengukur tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang sudah disampaikan. Untuk itu, Anda harus membuat soal secara logis dan rasional mengenai pokok-pokok materi apa saja yang patut dan seharusnya ditanyakan sebagai bahan pengetahuan penting untuk diketahui dan dipahami oleh peserta didiknya.
2. Tes baku adalah tes yang dikaji berulang-ulang kepada sekelompok besar peserta didik, dan item-itemnya relevan serta mempunyai daya pembeda yang tinggi. Di samping itu, tes baku telah diklasifikasikan sesuai dengan tingkat usia dan kelasnya. Tes baku biasanya telah dianalisis secara statistik dan diuji secara empiris oleh para ahli (pakar), karena itu dapat dinyatakan sahih (valid) untuk digunakan secara umum. Tes baku bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam tiga aspek, yaitu kedudukan belajar, kemajuan belajar, dan diagnostik.
Ada beberapa perbedaan antara tes baku dengan tes buatan guru yaitu :

Tes Baku Tes Buatan Guru
- Berdasarkan isi dan tujuan-tujuan yang bersifat umum.
- Mencakup pengetahuan dan kecakapan yang luas.
- Dikembangkan oleh tenaga yang berkompeten dan profesional.
- Item-item sudah diujicobakan, dianalisis, dan direvisi.
- Memiliki derajat kesahihan dan keandalan yang tinggi.
- Memiliki ukuran-ukuran bermacam-macam kelompok yang secara luas mewakili performance seluruh daerah. - Berdasarkan isi dan tujuan-tujuan yang bersifat khusus.
- Mencakup pengetahuan dan kecakapan yang khusus.
- Dikembangkan oleh seorang guru tanpa bantuan dari luar.
- Item-item jarang diujicobakan sebelum menjadi bagian tes tersebut.
- Memiliki derajat kesahihan dan keandalan yang rendah.
- Biasanya terbatas pada kelas atau satu sekolah sebagai suatu kelompok pemakainya.

Jika di lihat dari bentuk jawaban peserta didik terdapat tiga jenis tes, yaitu tes tertulis, tes lisan , dan tes tindakan.
a. Tes Tertulis
Adalah tes yang bersifat formal dan non formal. Tes yang bersifat formal meiputi jumlah testi yang cukup besar yang diselenggarakan oleh suatu panitia resmi yang diangkat oleh pemerintah. Tes formal mempunyai tujuan yang lebih luas dan didasarkan atas standar tertentu yang berlaku umum. Sedangkan tes non formal berlaku untk tujuan tertentu dan lingkungan terbatas yan diselenggarakan oleh pihakpelaksana dalam situasi setengah resmi tanpa melalui institusi resmi.
Contoh dari tes tertulis adalah:
- Tes esai. Tes esai dapat digunakan mengukur kegiatan-kegiatan belajar yang sulit diukur oleh tes objektif. Sering disebut juga dengan bentuk uraian karena menuntut anak untuk menguraikan jawabannya dengan kata-kata sendiri dan cara tersendiri.
- Tes objektif. Tes objektif sangat cocok untuk mengevaluasi kemampuan yang menuntut proses mental yang tidak begitu tinggi seperti mengingat kembali, kemampuan mengenal kembali, pengertian dan kemampuan mengaplikasikan prinsip-prinsip.
b. Tes Lisan
Adalah suatu bentuk tes yang menuntut respon dari anak dalam bentuk bahasa lisan. Anak akan mengucapkan kata-katanya sendiri sesuai dengan pertanyaan ataupun perintah yang diberikan. Teks lisan dapat berbentuk sebagai berikut:
1.) Seorang penguji menilai seorang siswa
2.) Seorang penguji menilai sekelompok siswa
3.) Sekelompok penguji menilai seorang siswa
4.) Sekelompok penguji menilai sekelompok siswa
c. Tes Perbuatan atau tindakan
Adalah bentuk tes yang menuntut jawaban siswa dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan. Siswa bertindak sesuai dengan apa yang diperintahkan atau ditanyakan. Misalnya, coba praktekkan bagaimana mengendarai sepeda dengan baik dan benar.

Berdasarkan aspek pengetahuan dan keterampilan, maka tes dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tes kemampuan dan tes kecepatan.
1. Tes Kemampuan (power test)
Prinsip tes kemampuan adalah tidak adanya batasan waktu di dalam pengerjaan tes. Jika waktu tes tidak dibatasi, maka hasil tes dapat mengungkapkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Sebaliknya, jika waktu pelaksanaan tes dibatasi, maka ada kemungkinan kemampuan peserta didik tidak dapat diungkapkan secara utuh. Artinya, skor yang diperoleh bukan menggambarkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Namun demikian, bukan berarti peserta didik yang paling lambat harus ditunggu sampai selesai. Tes kemampuan menghendaki agar sebagian peserta didik dapat menyelesaikan tes dalam waktu yang disediakan. Implikasinya adalah guru harus menghitung waktu pelaksanaan tes yang logis, rasional, dan proporsional ketika menyusun kisi-kisi tes.
2. Tes Kecepatan (speed test)
Aspek yang diukur dalam tes kecepatan adalah kecepatan peserta didik dalam mengerjakan sesuatu pada waktu atau periode tertentu. Pekerjaan tersebut biasanya relatif mudah, karena aspek yang diukur benar-benar kecepatan bekerja atau kecepatan berpikir peserta didik, bukan kemampuan lainnya. Misalnya, guru ingin mengetes kecepatan berlari, kecepatan membaca, kecepatan mengendarai kendaraan, dan sebagainya dalam waktu yang telah ditentukan.
C. Langkah-langkah pengembangan tes
1. Pengembangan spesifikasi tes
Spesifikasi tes adalah suatu ukuran yang menunjukkan keseluruhan kualitas tes dan ciri-ciri yang harus di,iliki oleh tes yang akan dikembangkan. Hal yang perlu diperhatikan:
a. Menentukan tujuan, tujuan pembelajaran yang baik hendaklah berorientasi kepada peserta didik, bersifat menguraikan hasil belajar, harus jelas dan dapat dimengerti, mengandung kata kerja yang jelas (kata kerja operasioanal), serta dapat diamati dan di ukur.
b. Menyusun kisi-kisi soal’
Penyusunan kisi-kisi soa; bertujuan untuk merumuskan stepat mungkin ruang lingkup, tekanan dan bagian-bagian tes sehingga perumusan tersebit dapat menjadi petunjuk yang efektif bagi penyusunan tes.
c. Memilih tipe soal, dalam memilih tipe soal perlu diperhatikan kesesuiaian antara tipe soal dengan materi, tujuan evalusasi, pengellolaan hasil, penyelenggaraan tes, serta keteersediaan dana dan kepraktisan.
d. Merencanakan tingkat kesukarana soal, untuk soal objektif dapat diketahui melalui uji coba ataua adapat juga diperkirakan berdasarkan berat ringannya beban penyelesaiian soaltersebut.
e. Merencamakan banyak soal.
f. Merencanakana jadwal penerbitan soal
2. Prnilaian soal.
3. Penelaahan soal, yaitu menguji validitas yang bertujauan untuk menermati soal apakah buitir-butir soal yang disususn sudah tepat untuk mengukur tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan, dirinjau dari segi issi/materi, kriteria, dan psikologi.
4. Pengujian butir-butir soal secara empiris, kegiatan ini snagat penting jika soal yang dibuat akan di bakuakan.
5. Penganalisasian hasil uji coba
6. Pengadministrasian soal.

No comments:

Post a Comment

Urgensi Penerapan Pendidikan Moral Bagi Masa Depan Indonesia

 Urgensi Penerapan Pendidikan Moral Bagi Masa Depan Indonesia Oleh : Sukron Ibnu Rofiq Banyak kasus pelanggaran di Indonesia yang mencermink...