A. Pengertian E-Learning
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian e-learning menurut versinya masing-masing, diantaranya :
1. Menurut Allan J. Henderson, e-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer, atau biasanya Internet (The e-learning Question and Answer Book, 2003).
2. Henderson menambahkan juga bahwa e-learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran di kelas.
3. William Horton menjelaskan bahwa e-learning merupakan pembelajaran berbasis web (yang bisa diakses dari Internet).
E-Learning berasal dari perpadanan dua kata yakni ‘e’ dan ‘learning’. ‘e’ merupakan singkatan dari electronic dan learning adalah pembelajaran. Jadi E-Learning atau elektornik learning adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan fungsi internet dalam kegiatan pembelajaran dengan menjadikan fasilitas elektronik sebagai media pembelajaran.
E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum.
E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
E-Learning merupakan aplikasi internet yang dapat menghubungkan antara pendidik dan peserta didik dalam sebuah ruang belajar online. E-Learning tercipta untuk mengatasi keterbatasan antara pendidik dan peserta didik, terutama dalam hal waktu, ruang, kondisi, dan keadaan. Melalui E-Learning maka pendidik dan murid tidak harus berada dalam satu dimensi ruang dan waktu.proses pendidikan dapat berjalan kapan saja dengan memgabaikan kedua hal tersebut.
Penggunaan E-Learning tidak bisa dilepaskan dari peran internet. Menurut Soekartawi (2003), Internet pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang tersedia computer yang bisa diakses karena adanya jaringan yang tersedia di computer tersebut. Oleh karena itu, e-learning bisa dilaksanakan karena jasa internet. E-Learning sering disebut pula dengan nama on-line course karena aplikasinya memanfaatkan jasa internet.
Internet sebagai jaringan computer global telah memperhatikan kemampuannya dalam hal mempermudah pemakai, baik untuk berkomunikasi maupun mencari atau bertukar informasi.
B. Konsep Pembelajaran Modern E-Learning
Seiring dengan perkembangan zaman dan era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya produk dan pemanfaatan teknologi informasi, maka konsepsi penyelenggaraan pembelajaran telah bergeser pada upaya perwujudan pembelajaran modern. Pada dasarnya ciri modern di sini sebelumnya telah dicapai dalam perkembangan dunia pendidikan dan pembelajaran, namun hal itu masih dalam taraf software intellegence. Hal tersebut berkembang sejak para tokoh teori , belajar, seperti Ivan Pavlop, B.F. Skinner, Ausubel, Robert Gegne, Benjamin S. Bloom, menemukan pola-pola piker dan pengondisian belajar manusia. Namun demikian sensitivitas yang dimiliki manusia tidak selamanya menetap, dan lahirlah konsep-konsep pembelajaran yang mencoba menggunakan produk software intellegence tersebut dalam komponen hardware intelligence-nya yang berkembang setelah Robert Heinich, Leslie, J. Briggs, dan Rita Rachey mengembangkan konsep teknologi pembelajaran, yang walaupun pada dasarnya konsep teknologi pendidikan ini masih tertuju pada upaya melahirkan prosedur-prosedur pemecahan masalah belajar manusia, namun salah satu pemecahan tersebut dewasa ini di antaranya telah ditemukan, yaitu inovasi dalam model pembelajaran berbasis teknologi informasi. Salah satunya adalah animation learning, games learning, dan tutorial computer based learning.
Seiring dengan temuan dan perkembangan software dan hardware dalam upaya mewujudkan konsep pembelajaran-pembelajaran modern, maka di era tahun-tahun 1997 sekarang ini kelompok software intelligence ini berhasil menemukan pola-pola berpikir dan pemberdayaan kemampuan otak manusia yang mampu mengimbangi kecepatan kerja produk hardware intelligence. Mereka inilah yang memunculkan konsep-konsep belajar quantum, accelerated learning, integrated learning, dan sejenisnya.
Maka konsep-konsep pembelajaran modern diharapkan mampu menggabungkan produk dari kelompok-kelompok software intelligence dan hardware intellegence dalam dunia pembelajaran.
C. Manfaat E-learning
E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran atau kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Selain itu, guru dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk di akses oleh peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakse oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula (Website Kudos, 2002, dalam Siahaan).
Secara lebih rinci, manfaat e-learning dapat dilihat dari 2 (dua) sudut, yaitu dari sudut peserta didik dan guru :
1. Sudut peserta didik
Dengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Menurut Brown, 2000 (dalam Siahaan) ini dapat mengatasi siswa yang:
a. Belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya,
b. Mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajari materi yang tidak dapat diajarkan oleh orang tuanya, seperti bahasa asing dan ketrampilan di bidang komputer,
c. Merasa phobia dengan sekolah atau peserta didik yang di rawat di rumah sakit maupun di rumah, yang putus sekolah tapi berminat melanjutkan pendidikannya, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri
d. Tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan.
2. Guru
Menurut soekartawi (dalam Siahaan) beberapa manfaat yang diperoleh guru adalah bahwa guru dapat :
a. Lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi,
b. Mengembangkan diri atau merakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak,
c. Mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan guru juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang,
d. Mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soalsoal latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan
e. Memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik.
Selain itu, manfaat e-learning dengan penggunaan internet, khususnya dalam pembelajaran jarak jauh antara lain :
a. Guru dan siswa dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh tempat, jarak dan waktu. Secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi bisa dilakukan.
b. Guru dan siswa dapat menggunakan materi pembelajaran yang ruang lingkup (scope) dan urutan (sekuensnya) sudah sistematis terjadwal melalui internet.
c. Dengan e-learning dapat manjelaskan materi pembelajaran yang sulit dan rumit menjadi mudah dan sederhana. Selain itu, materi pembelajaran dapat disimpan dikomputer, sehiagga siswa dapat mempelajari kembali atau mengulang materi pembelajaran yang telah dipelajarinya setiap saat dan dimana saja sesuai dengan keperluannya.
d. Mempermudah dan mempercepat mengakses atau memperoleh banyak informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang dipelajarinya dari berbagai sumber informasi dengan melakukan akses di internet.
e. Internet dapat dijadikan media untuk melakukan diskusi antara guru dengan siswa, baik untuk seorang pembelajar, atau dalam jumlah pembelajar terbatas, bahkan missal.
f. Peran siswa rnenjadi lebih aktif mempelajari materi pembelajaran, memperoleh ilmu pengetahuan atau informasi secara mandiri, tidak mengandalkan pemberian dari guru, disesuaikan pula dengan keinginan dan minatnya terhadap materi pembelajaran.
g. Relatif lebih efisien dari segi waktu, tempat dan biaya.
h. Bagi pembelajar yang sudah bekerja dan sibuk dengan kegiatannya sehingga tidak mempunyai waktu untuk datang ke suatu lembaga pendidikan maka dapat mengakses internet kapanpun sesuai dengan waktu luangnya.
i. Dari segi biaya, penyediaan layanan internet lebih kecil biayanya disbanding harus membangun ruangan atau kelas pada lembaga pendidikan sekaligus memeliharanya, serta menggaji para pegawainya.
j. Memberikan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi siswa karena dapat berinteraksi langsung, sehingga pemahaman terhadap materi akan lebih bermakna pula (meaningfull), mudah dipahami, diinga dan mudah pula untuk diungkapkan.
k. Kerja sama dalam komunitas online yang memudahkan dalam transfer informasi dan melakukan suatu komunikasi sehingga tidak akan kekurangan sumber atau materi pembelajaran.
l. Administrasi dan pengurusan terpusat sehingga memudahkan dalam melakukan akses atau dalam operasionalnya.
Membuat pusat perhatian dalam pembelajaran.
D. Keunggulan dari Penggunaan E-Learning
E-Learning adalah system pembelajaran yang memanfaatkan media elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran. Sebagian besar berasumsi bahwa elektronik yang dimaksud di sini lebih diarahkan pada penggunaan teknologi computer dan internet. Melalui computer, siswa dapat belajar secara individual baik secara terprogram maupun tidak terprogram. Secara tidak terprogram siswa dapat mengakses berbagai bahan belajar dan informasi di internet seperti mesin pencari data (search engine). Secara bebas siswa dapat mencari bahan dan informasi sesuai dengan minat masing-masing tanpa adanya intervensi dari siapapun. sebagian besar computer juga sering dimanfaatkan untuk hiburan seperti bermain game, namun demikian hal tersebut tidak dapat dihindari sebab penggunaan media elektronik terutama internet bebas digunakan.
Internet juga dapat digunakan secara terprogram, salah satunya dengan program e-learning pada program ini sekolah atau pihak penyelanggara menyediakan sebuah situs/web e-learning yang menyediakan bahan belajar secara lengkap baik yang bersifat interaktif maupun non interaktif. Kegiatan siswa dalam mengakses bahan belajar melalui e-learning dapat dideteksi apa yang mereka pelajari, bagaimana prosesnya, bagaimana kemajuan belajarnya, berapa skor hasil belajarnya dan lain-lain. Di Indonesia pada umumnya masih bersifat blended e-learning, yaitu e-learning bukan alat pembelajaran utama melainkan sebagai bahan dan alat pelengkap dari pembelajaran konvensional. Pembelajaran dengan konrtrol guru di kelas masih tetap dominan, siswa belum secara totalitas menggunakan internet sebagai system pembelajarannya.
Ada beberapa keunggulan e-learning dibanding dengan model pembelajaran konvensional di antaranya adalah:
1. Fleksibel dari sisi waktu
2. Fleksibel dari sisi fasilitas
3. Suasana belajar tidak ada hambatan psikologis
4. Mudah meremajakan materi
Thursday, May 23, 2019
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Urgensi Penerapan Pendidikan Moral Bagi Masa Depan Indonesia
Urgensi Penerapan Pendidikan Moral Bagi Masa Depan Indonesia Oleh : Sukron Ibnu Rofiq Banyak kasus pelanggaran di Indonesia yang mencermink...
-
Assalamualaikum, Saya posting ini untuk membantu mahasiswa PBA belajar khususnya dan untuk semua yang membutuhkan Heheh Semoga bermanfaa...
-
PEMBAHASAN A. P engertian A mil N awasib Amil nawasib merupakan diantara amil yang masuk pada fi’il mudhore. Sesuai deng...
-
Makalah administrasi pendidikan Penyusunan jadwal pelajaran BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ilmu merupakan seluruh usaha sadar untuk ...
No comments:
Post a Comment