المفعول معه
اسم منصوب يذكر بعد واو بمعنى مع للدلالة المصاحبة
Maf’ul ma’ah adalah isim manshub yang disebutkan sesudah harf wawu untuk menerangkan bahwa sesuatu yang dikerjakan ( dilakukan) bersama sama dengan isim tersebut. Wawu tersebut dinamakan wawu ma’iyah.
استيقظت وتغريد الطيور
استيقِظْتُ وطلوعَ الشمسِ
Saya bangun bersamaan dengan terbitnya matahari
جِئْتُ والسيارةَ
Aku datang bersamaan dengan mobil.
ِapabila isim tersebut bias diathafkan kepada isim sebelumnya, maka isim yang terletak setelah wawu boleh dii’rab nashab sebagai maf’ul ma’ah dan boleh juga mengkuti isim sebelumnya sebagai ma’thuf.
جلس أحمد وعليُ
Ahmad dan Ali duduk
جلس أحمد وعليا
Ahmad duduk bersama ali
وواو العطف اشتراك ما قبلها وما بعدها في نسبة الحكم إليهما، أما واو معية تدل على المصاحبة.
Syarat syarat membaca nashab sebagai maf’ul ma’ah
Pertama: Hendaknya isim tersebut berupa fudhlah artinya suatu jumlah itu sudah dinilai sah dan benar tanpa mengikut sertakan isim tersebut. Jadi kalua isim yang terletak setelah wawu itu berupa ‘umdah seperti dalam contoh اشترك سعيد وخليل makai sim tersebut tidak boleh dibaca nashab sbg maf’ul ma’ah, malah wajib diathafkan kepada isim sebelumnya. Karena kata kholil dalam contoh tersebut sebagai ‘umdah karena wajib di athafkan kepada kata sa’idun yang juga berupa ‘umdah. Karena ma’thuf ( isim yang diathafkan yaitu kata Khalil) mempunyai hokum yang sama dengan ma’thuf ilaih ( isim yang diathafi) yaitu kata sa’id.
Kedua: Hendaknya sebelum isim tersebut berupa jumlah. Seperti سِرْتُ والنيلَ dan سار عليُّ والجبل
Ketiga: Hendaknya wawu yang didahului oleh jumlah itu memakai maknanya kata ma’a
Hukum-hukum isim yang terletak setelah wawu
Wajib nashab sebagai maf’ul ma’ah
سافر خليل والليلَ ( Kholil pergi Bersama malam hari)
Yang mengamalkan maf’ul ma’ah
Yang mengamalkan atau ‘amil yang menashabkan maf’ul ma’ah adalah fi’il atau isim yang menyerupainya, yang terletak sebelumnya. Contoh fi’il yang menashabkan adalah ذهبتُ والليل sedangkan contoh isim yang menyerupai أنا ذاهب وخالدا
المفعول فيه
اسم منصوب يذكر لبيان زمان الفعل أومكانه أي يقع في جواب متى أو أين.
Maf’ul fih yaitu isim yang dii’rab nshab yang disebutkan untuk menerangkan waktu atau tempat terjadinya pekerjaan.
سافرت الطائرة ليلا
وقف الطالب أمام المدرس
سأذهب إلى سورابايا غدا
Maf’ul fih disebutbjuga dharaf makan apabila menunjukkan arti tempat terjadinya perbuatan.
قام محمد أمام المدرسة
Dharaf makan dan dharaf zaman dapat dbedakan menjadi dua yaitu mutasharif ( menerima tanwin) yaitu dharaf yang bias digunakan untuk dharaf dan selain dharaf, missal:
Yaumun ( sehari), lailatun ( semalam), sanatun, usbuu’un, lachzdhatun ( sebentar),amaama/ qaddamun ( depan), holfa/ warooa, yamiinun, syimaalun/ yasaarun.
Contoh zdaraf yang digunakan untuk zdaraf
اجتمع المسلمون يوم الجمعة
ركبتُ السيارةَ كيلو مترا
Contoh dharaf yang digunakanselain dharaf:
يومُ الجمعة سيد الأيام
جاء يومُ الجمعة
Zdaraf ghairu mutasharif yaitu zdaraf yang digunakan اuntuk zharaf.seperti: china ( ketika), ba’da, fauqa, tachta, baina
الجنة تحت أقدام أمهاتكم
Zdaraf yang mabni dan yang mu’rab
Zdaraf mabni contoh: chaitsu ( manakala), ladaaa/ ladun ( manakala), idza ( jika), izd ( pada waktu), al aan, tsamma ( disana), mudz/ mundzu ( sejak), hunaa, amsi, contoh:
قم حيث يحضرُ الضيوفُ
Berdirilah ketika para tamu datang
ويرْزُقْه من حيث لايحتسبُ ( الطلاق: 3)
Allah memberinya rizki dari arah yang tidak disangka sangka
ظرف الزمان : ساعة، صباح، مساء، أثناء خلال، طوال
Sekian, semoga bermanfaat